MAKASSAR--Peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini memasuki usianya ke-114 yang jatuh pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya.
Tahun ini Hari Kebangkitan Nasional mengusung tema "Ayo Bangkit Bersama” agar Indonesia kembali jaya, semangat inilah yang di bawa pada 114 Tahun Hari Kebangkitan Nasional
Kepala SMK Kehutanan Negeri Makassar, Mukhammad Ari Hidayanto, S.Hut dipercaya sebagai pembina upacara sekaligus membacakan sambutan Menteri Kominfo, Jhonny G. Plate.
Kegiatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022 ini bertujuan untuk terus tetap memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-rotong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, untuk mempercepat pulihnya Bangsa kita dari pandemi Covid - 19.
Peringatan Upacara Bendera Hari Kebangkitan Nasional ke-114 Tahun lingkup keluarga besar Satker LHK Sulawesi Selatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana digelar pada Jumat, 20 Mei 2022 Pukul 07.30 WITA - Selesai di Lapangan Upacara SMK Kehutanan Negeri Makassar-KLHK. Petugas pelaksana upacara siswa-siswi dari SMK Kehutanan Negeri Makassar-KLHK.
Peserta upacara terdiri dari Koordinator Wilayah Satker LHK Sulawesi Selatan, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku KLHK, Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung .
Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Kepala Balai Diklat LHK Makassar, Kepala Balai Pengamanan dan Gakkum LHK Wilayah Sulawesi, Kepala Balai PDAS HL Jeneberang Saddang, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen LHK Makassar, Kepala Balai PPI dan Karhutlah Wilayah Sulawesi, Kepala BPHP Wilayah XIII Makassar.
Kemudian Kepala BPKH Wilayah VII Makassar, Kepala Balai PSKL Wilayah Sulawesi, Kepala BPTH Makassar, Kepala SMK Kehutanan Negeri Makassar yang masing - masing hadir bersama para jajarannya.
Bertindak sebagai pembina upacara diamanahkan kepada, Mukhammad Ari Hidayanto, S.Hut selaku Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Makassar.
Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang dibacakan oleh Pembina upacara.
"Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. “Ayo Bangkit Bersama” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir, " tandasnya.
Lebih lanjut, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meggaris bawahi, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. "Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional, " ajak Menteri Johnny.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia.
"Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan Bangsa, " urainya lanjut.
Lanjut Johnny G Plate, Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908. "Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari Bangsa-Bangsa lain.
"Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan. Tujuan didirikannya Boedi Oetomo tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia, " sambungnya.
Ia menuturkan bahwa, kelahiran Boedi Oetomo memelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.
Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua juga sudah mencapai 79 persen. Namun demikian, kita patut tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinyaaktivitas masyarakat secara normal. Secara perlahan, hal ini mendorong pemulihan perekonomian nasional. Perekonomian Indonesia pada triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5, 01 persen (y-on-y).
Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif, kecuali Administrasi Pemerintahan dan Jasa Pendidikan. Dari sisi produksi, tiga Lapangan Usaha mengalami pertumbuhan tinggi yakni:1) Sektor Usaha Transportasi dan Pergudangan 15, 79%2) Sektor Jasa-jasa lain 8, 29%3) Sektor Informasi dan Komunikasi 7, 14%
"Mari terus kita bekerja keras dan bersinergi menjaga, mempertahankan danmeningkatkan perekonomian nasional indonesia, " tulis Menkominfo yang dibacakan Mukhammad Ari Hidayanto, S.Hut selaku Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Makassar.
Momentum yang baik ini makin diperkuat dengan peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022. Pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” agar dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan. Pertemuan G20 yang dipimpin oleh Indonesia tahun ini mengusung tiga isu prioritas, yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan.
Tema dan isu prioritas G20 yang diangkat Indonesia merupakan cerminan darisemangat kebangkitan yang kita rayakan pada hari ini, yakni di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, tidak pernah meluruhkan cita kita untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat. Indonesia terus mendorong negara-negara anggota G20 untuk melakukan aksi-aksi nyata dan siap berkolaborasi serta menggalang kekuatan sehingga masyarakat dunia dan kemanusiaan dapat merasakan dampak nyata dari kerja sama ini.
Mengutip ucapan Dr. Sutomo “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”
"Di tengah momentum penanganan nasional covid-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia, " ajak Menkomifo pungkas.
Dari Indonesia, Dunia Pulih bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat!!