BANTAENG - Seorang warga ditemukan tergeletak di dalam Area Pengelolaan pemurnian biji nikel, (PT Huadi nickel Alloy Indonesia). Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Warga tersebut diketahui bernama Lk Nuru Saali Bin Bundu, Umur 78 tahun, Warga kampung Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng.
Nuru Saali Bin Bundu ditemukan tergeletak pada Selasa dinihari, 17/22, pukul 02.30 WITA di kawasan penampungan bahan pemurnian biji nikel (serpihan Slag) milik perusahaan PT Huadi nickel Alloy Indonesia Kabupaten Bantaeng.
"Dari keterangan sementara didapat, Nuru Saali diduga terjatuh saat lari ketika melihat pihak keamanan melakukan pemantauan rutin", Kata Kapolres dikutip dari Humas Polres Bantaeng.
"Almarhum Nuru Saali diketahui masuk dikawasan tanpa izin dan mengambil serpihan Slag bersama sama dengan beberapa temannya. Dimana serpihan Slag tersebut merupakan material milik perusahaan PT Huadi nickel Alloy Indonesia Kabupaten Bantaeng", Lanjut Kapolres.
Dari keterangan pihak Huadi dalam laporan polisi Nomor: LP/B/187/V/2022/SPKT/POLRES BANTAENG/POLDA SULAWESI SELATAN. Tanggal 17 Mei 2022. Almarhum Nuru Saali (Terlapor) dan beberapa temannya memasuki kawasan (Area) Perusahaan PT Huadi nickel Alloy Indonesia tanpa seizin dari pihak keamanan perusahaan.
Saat dilakukan pemantauan rutin, Disini Nuru Saali diduga melarikan diri dan terjatuh dari gundukan serpihan Slag hingga mengakibatkan benturan dan luka di kepala.
Nuru Saali Kemudian dievakuasi ke klinik PT Huadi untuk dilakukan penanganan medis. Karena kondisi memburuk, Keesokan harinya, Saali Kemudian dilarikan ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng untuk dilakukan tindakan medis. Saali Kemudian dikabarkan meninggal dunia pada hari Rabu pagi, tanggal 18 Mei 2022.pukul 08.10 WITA di RS Anwar Makkatutu Bantaeng.
"Karena adanya laporan polisi, kemudian dilakukan tindakan penyelidikan meninggalnya almarhum Nuru Saali Bin Bundu", Urai Kapolres
"Tindakan kepolisian selanjutnya meminta keluarga almarhum Nuru Saali untuk dilakukan Otopsi jenazah di RS Bhayangkara di Makassar, guna memastikan penyebab meninggalnya Almarhum Nuru Saali. Sebelumnya Nuru Saali telah dilakukan visum di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng", Sambung Kapolres.
Peristiwa meninggalnya Almarhum Nuru Saali, Media ini juga mendapat beberapa keterangan warga adanya keterlibatan petugas jaga.
"Iya pak, kepalanya dijahit, pasti dipukul sama pantat senjata", Kata warga, (didapat keterangan saat di rumah duka)
Dia menambahkan kepala almarhum telah mendapat jahitan dari tim medis PT Huadi sebelum dilarikan ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
Dari keterangan warga lainnya, (nama dirahasiakan), Mengakui mendengar suara tembakan sebanyak 4 (empat kali).
"Kira kira jam 4 subuh pak, saya dengar pak karena saya belum tidur karena bersih bersih rumah setelah acara tausiyah", Kata dia saat berkunjung ke rumah duka.
Cucu almarhum menyesali tindakan pihak Huadi yang tidak mengabari kalau neneknya (alm Nuru) dalam penanganan tim medis Huadi.
"Nanti mau dibawa ke rumah sakit pak baru kita mendapat kabar", katanya, sembari memperlihatkan KTP almarhum, Rabu, 18 Mei 2022.
Sementara warga lainnya (Ancu) juga menyesali tindakan keamanan Huadi, menurutnya kalaupun Nuru Saali mengambil biji besi sebaiknya ditangkap saja apalagi sudah tua.
"Kalaupun ambil besi pak, Dia tidak bisa lagi bawa kalau diatas 5 kg, cara jalannya saja sudah lambat", Kata ancu.
AKBP Andi Kumara SH, SIK, M.Si menyampaikan keterangan tambahan pada WA grup Humas Polres Bantaeng, bahwa sikap Polda Sulsel dan Polres Bantaeng ikut berbela sungkawa atas meninggalnya tersangka pencurian.
"Serta Polda akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang jaga dimana diduga melakukan tindakan diluar prosedur polri", kata Kapolres.
Dia menambahkan, Selanjutnya menunggu hasil otopsi korban untuk membuktikan apakah ada tindakan kekerasan atau karena jatuh karena (Nuru Saali. Red) sudah berumur.
"Polda akan bantu untuk menyelidiki kasus ini ", jelas kapolres.